Akselerasi bauran energi di Indonesia memerlukan kolaborasi antar pihak guna mewujudkan pemanfaatan energi baru terbarukan yang agresif. Dilansir dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), hingga saat ini bauran energi nasional tercatat di angka 14,11%. Angka tersebut menuntut berbagai pihak untuk melakukan upaya ‘out of the box’ guna mengakselerasi pemenuhan target bauran energi tersebut. Sebagai salah satu perusahaan pengembang proyek energi surya di Indonesia, SUN Energy kembali berkolaborasi bersama pemerintah, mitra bisnis, dan organisasi generasi muda.
Dalam diskusi panel yang diselenggarakan pada hari Jumat (17/03) antara SUN Energy, PLN Icon Plus yang diwakili oleh Anne Aprina Priskila selaku Vice President Electric Vehicle PLN Icon Plus, dan Mustaba Ari selaku Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Usaha Aneka EBT KESDM, sepakat untuk mendukung target bauran energi dan peraturan pemerintah dalam mengembangkan industri energi surya. Pada acara ini, KESDM dan PLN Icon Plus sebagai bagian dari Grup PLN juga turut mengungkapkan upaya dan komitmennya dalam mendukung pemanfaatan sistem PLTS sebagai salah satu jenis EBT untuk mendukung kebutuhan energi listrik di Indonesia.
Mustaba Ari selaku perwakilan KESDM pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya saat ini terus memonitor perkembangan industri PLTS, dan turut menyampaikan bahwa kehadiran regulasi mengenai PLTS Atap diharapkan mampu dilihat menjadi peluang bagi pelaku industri PLTS Atap. Didukung oleh pernyataan Anne Aprina Priskila selaku representatif PLN Icon Plus, “Saat ini PLN Icon Plus selaku bagian dari Grup PLN terus mengoordinasikan beragam upaya bagi industri PLTS Atap terutama dalam hal perizinan, selain itu kami juga sedang mengembangkan sebuah sistem yang mampu memonitor penggunaan listrik yang tersambung dalam jaringan. Kami berharap melalui upaya yang kami lakukan dapat turut serta mendukung misi peningkatan akses energi terbarukan di Indonesia,” ujar Anne.
Selain itu, dengan misi untuk meningkatkan akses energi terbarukan yang seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia, SUN Energy berkolaborasi bersama Society of Renewable Energy (SRE Indonesia) menjalankan program elektrifikasi sistem PLTS di tiga desa terpencil dan tertinggal selama tahun 2022. Peresmian tersebut disaksikan secara langsung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), yang dalam kesempatan tersebut, Mustaba Ari selaku Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Usaha Aneka EBT Kementerian ESDM menuturkan apresiasinya terhadap SUN Energy sebagai perusahaan pengembang energi surya yang telah menyediakan wadah bagi para mitra bisnis dan organisasi untuk saling belajar, sekaligus memberikan dampak terhadap kemajuan energi baru terbarukan di Indonesia.
Roy Wijaya selaku Direktur Utama PT Surya Utama Nuansa (SUN Energy) mengungkapkan, “Program yang pada hari ini diresmikan merupakan satu dari serangkaian upaya yang kami lakukan dalam mendukung penyediaan energi bersih di Indonesia, tidak hanya melalui operasional bisnis kami yang bergerak di sektor energi terbarukan, melainkan kami turut memberikan dampak terhadap masyarakat dan lingkungan melalui program elektrifikasi wilayah yang belum mendapatkan aliran listrik secara optimal. Sebelumnya kami telah mengaliri 19 desa di Indonesia, dan pada hari ini, kami kembali memulai inisiatif kami untuk mengelektrifikasi desa-desa melalui pemanfaatan energi bersih, salah satunya di Desa Paya Cut, Kabupaten Bireun, D.I Aceh,” ungkap Roy Wijaya.
[Dokumentasi Kegiatan Annual SUN Partner Gathering]